Sejarah

1 minute, 25 seconds Read

Stasiun Geofisika Nganjuk merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di daerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan pengamatan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika khususnya pengamatan gempa bumi, listrik udara dan observasi udara permukaan. Stasiun Geofisika Nganjuk berdiri tahun 1976, terletak di lereng Gunung Wilis Sedudo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk pada koordinat 111.76 BT dan 7.75 LS dengan ketinggian 675 m diatas permukaan laut.

Peralatan yang pertama kali yang dipasang adalah seismographSPS-112 K (Telemetri) pada tahun 1976, kemudian pada tahun 1986 ditambah dengan peralatan seismograph SPS-28 K. Pada tahun 1995 BMKG Stasiun Geofisika Nganjuk memulai pengamatan udara permukaan dengan ditandai pemasangan peralatan meteorologi dan klimatologi, seperti penakar hujan, anemometer, termometer, barometer, panci penguapan, dan campbell stockes. Pengamatan udara permukaan tersebut meliputi unsur-unsur cuaca seperti suhu udara, tekanan udara, kecepatan angin, penguapan, curah hujan dan lama penyinaran matahari. Pengamatan tersebut berlangsung selama 13 jam sehari.

Sejak tahun 2007 peralatan pengamatan gempabumi beralih menggunakan sistim digital yaitu dengan seismograph short period TDS-303, 3 komponen menggantikan SPS 28K yang masih menggunakan sistem analog. Peralatan ini dikhususkan untuk mengamati kejadian gempa dalam skala lokal. Selain dari pada itu digunakan pula WGSN plot untuk analisis broad band seimometer jaringan gempa bumi LIBRA untuk membantu pemantauan gempa bumi baik lokal maupu tele. Pada tahun 2008 dipasang Lightning Detector untuk melakukan pemantauan aktivitas kejadian petir (listrik udara). Peralatan ini merekam aktivitas petir selama 24 jam sehari, sehingga sangat berguna terutama untuk memberikan informasi daerah rawan kejadian petir ataupun dapat digunakan untuk klaim asuransi.

Pada tahun 2014 pengamatan gempabumi di Stasiun Geofiska Nganjuk mulai menggunakan sistem multi station dengan dipasangnya software analisis JISView. Software ini merupakan software akuisisi dan analisis semi realtime yang dapat digunakan utnuk menentukan parameter gempa bumi dan mekanisme patahan dari suatu sumber gempa bumi (focal mechanism).

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *